Seminar Lingkungan Belajar Optimal Guru dan Anak

Kali ini saya mengulas kembali hal-hal yang telah saya dapatkan di agenda seminar terbuka untuk umum yang bertajuk lingkungan belajar optimal guru dan anak.

Dalam agenda yang bertajuk lingkungan belajar optimal bagi guru dan anak ini dibuka untuk umum dan dihadiri oleh banyak kalangan dan tokoh pendidikan dari masing-masing daerah yaitu dari Jawa, Lombok, Bali, Sumatra dan lain-lain bahkan ada dari luar negeri.

Lingkungan Belajar Optimal Guru dan Anak

Agenda seminar ini berlangsung secara online yang di adakan oleh lembaga pendidikan Indonesia dan beberapa perusahaan yang mengelola data pendidikan khusunya di lembaga PAUD yaitu Action Against Stuntung Hub Indonesia (AASH) yang bekerja sama dengan perguruan tinggi Negeri Institute of Education (UCL) dari Inggris.

Waktu dilaksanakan agenda ini pada 26 Juli 2021 yang lalu dimulai dari pukul 16.00 - 17.00 WIB atau 17.00 – 18.00 WITA.

Sebenernya saya sebagai salah satu peserta sekaligus bagian dari peruahaan AASH dalam ikut mengelola data PAUD merasa kurang cukup dengan waktu yang telah dipersiapkan untuk membahas serta mendiskusikan tema tersebut.

Apalagi kan peserta yang mengikuti agenda ini tembus sampai 60, padahal dari pihak perusahaaan yang mengadakan seminar ini mengira maksimal 30 orang yang bakal hadir, duh. kayaknya 1 jam terasa singkat dan merasa kurang puas bagi mereka hehe.

Bahkan dari mereka bukan peserta biasa loh, beberapa dari meraka adalah tokoh pendidikan yang bekerja di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Timur, HIMPAUDI, IGTKI , IGRA bahkan tamu spesial dari University College of London bernama Dr, Jessica Massonie.

Belum lagi dari peserta lain rata-rata meraka pengabdi bangsa loh yaitu guru yang senantiasa bersabar dalam mendidik dan penuh ikhtiar bukan hanya mengharpkan gaji tapi ilmu yang disalurkan lebih berharga dari segalanya. Betul kan?

Dalam pendidikan yang terpenting itu adalah mengajar atau mengaplikasikan ilmu yang ada dalam diri serta bermanfaat bagi orang lain. Pernah saya dengar dalam suatu hadist menyebutkan “kharunas anfauhu linnas” artinya sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.

Jadi seperti itu ya hehe. Semoga bisa menjadi guru yang ikhlas dan sabar dalam mengharapkan berkah dalam mengabdi untuk negeri Amiin..

Baik kembali laagi ya, bagi saya ini bukan hanya sekedar agenda biasa yang hanya membahas tentang lingkungan belajar bagi guru dan anak, tetapi bisa bertatap muka dengan tokoh-tokok pendidikan yang belum pernah saya jumpa meskipun lewat online atau zoom meeting hehe.

Enak dong kan ketemu sama tokoh-tokoh siapa aja, gak mudah memang, mereka harus mengorbankaan waktu hanya untuk melaksanakan tugas dan kewajiban dalam bidangnya. Entah kaapan lagi harus bertemu mereka hihihi..

Isi Materi 

Lanjut yah, tekait agenda tersebut beberapa narasumber yang menjadi tamu dalam diskusi tentang lingkungan belajar optimal guru dan anak sebagai berikut:

• Pembahasan 1 dari HIMPAUD
• Pembahasan 2 dari (IGTKI)
• Pembahasan 3 dari (IGRA)
• Pembahasan 4 dari (Dinas Pendidikan Lombok Timur)

Dari narasumber tersebut masing-masing mengeluarkan pendapatnya berdasarkan beberapa hal pokok pembahasan di antaranya:

- Bagaimana peluang dan hambatan yang dihadapi pendidik PAUD dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di Lingkungan PAUD?

1. Bagaimana proses belajar yang ideal dan hasil pendidikan yang terbaik bagi anak usia dini di Indonesia?
2. Dalam Menangani masalah stanting, Program PAUD seperti apa yang dapat mendukung perkembangan anak yang optimal?
3. Bagaimana penggunaan alat ukur MELE untuk mengukur lingkungan belajar di satuan PAUD?
4. Bagaimana penggunaan alat ukur MELE untuk mengukur lingkungan belajar di satuan PAUD?

Dari beberapa hal pokok pembahasan tersebut setiap narasumber telah memberikan pendapatnya mengenai keadaan yang terjadi sekarang di lingkungan pendidikan PAUD yang ada di Indonesia.

Menurut saya ini sangat bagus sekali di bahas, karena melihat situasi pendidikan sekarang dengan sebelum pandemi sangat-sangat berbeda baik dari sistem pembelajaran hingga manaejemen waktu yang kurang maksimal.

Pendidikan pra pandemi komunikasi antara guru dan anak lebih baik karena dapat memberikan pelajaran dengan peragaan khusunya di bidang PAUD. Namun besar kemungkinan terjadi pada sekolah pada jenjang atas.

Karena masa pandemi saat ini dapat merubah tatanan kehidupan mulai dari pendidikan dan gaya hidup seseorang.

Sehingga penting sekali agenda ini di adakan untuk memberikan pendapat atau masukan dari beberapa narasumber yang berasal dari beberapa daerah untuk menceritakan situasi lingkungan pemberlajaran optimal masing-masing daerah.

Sehingga peserta agenda juga dapat memahami lingkungaan pembelajaran terhadap apa yang telah disampaikan oleh beberapa narasumber.

Alhadmulillah sampai akhir agenda, semua peserta sangat-sangat antusias dalam mendengarkan sehingga banyak dari mereka melontarkan pertanyaan via live chat terkait keadaan pendidikan sekarang terkait di lingkungan PAUD.

Tapi keterbatasan waktu tidak dapat menjawab pertanyaan dari meraka sehingga diminta pertanyaan tersebut di lontarkan kembali via direct chat setelah agenda selesai kepada Narasumber yang dituju.

Saya sendiri pribadi sangat kurang puas dengan waktu yang singkat terus bembahasannya panjang, mungkin karena ini agenda sangat mendadak sehingga setap Narasumber hanya dibatasi waktu 10 menit untuk menjelakan hal pokok pembahasan tersebut.

Oleh karena itu, agenda ini sangat penting untuk pendidikan masa sekarang dan akan datang, selain itu diskusi ini sangat memberikan manfaat untuk para seminar yang berperan sebagai guru PAUD dapat memberikan gambara bagaimana cara mengelola lingkungan yang optimal di daerahnya masing-masing serta meningkatkan mutu pendidikan yang baik sekalipun di masa pandemi ini.