Catatan Aenul Yakin

Taufiqur Rahman : Seorang Dokter dan Blogger Kesehatan Anak

10 komentar
dokter taura blogger kesehatan anak
Saatnya berkenalan dengan blogger dokter Spesialis Anak bernama  Dokter Taufiqur Rahman. Akrabnya saya panggil beliau Pak Dokter sesuai dengan profesinya. Saya penasaran bagaimana beliau mengawali ngeblog, alasannya, dan tujuannya untuk apa. Inilah yang membuat saya ingin kenal lebih dekat.

Selain ingin tahu tentang dunia ngeblognya, saya penasaran dengan bagaiamana beliau bisa menjadi dokter. Pak dokter juga ada perjalanan menulisnya. Wah banyak banget, ya untuk diulik. Untuk itu saya hanya menulis ringkasannya saja tentang beliau.

Profesi Dokter dan MenulisTaufiqur Rahman


Profesi dokter biasanya sering dijadikan cita-cita oleh anak-anak. Namun, berbeda dengan Pak Dokter ini. Beliau merasa dokter itu bukanlah cita-citanya. Kalau ditanya maunya jadi guru, ilmuwan matematika, atau yang lainnya. Terakhir ingin menggeluti dunia matematika.

Bagaiamana bisa menjadi dokter?


Pak Dokter dari keluarga biasa yang tidak ada silsilah masuk kedokteran. Tinggal di salah satu desa Kabupaten Sidoarjo yang lebih dekat ke Surabaya. Jadi bisa dibilang Surabaya coret, istilah untuk wilayah yang dekat dengan Surabaya.

Pak Dokter sekolah di SMA N 1 Sidoarjo yang jauh dari rumah orang tuanya. Di sekolah inilah beliau di tempa menjadi pribadi yang pantang menyerah, luwes dalam bergaul dan bertahan di tengah kerasanya kompetisinya.

Sampai kelas tiga SMA pun belum terbesit untuk masuk jurusan kedokteran. Ditambah lagi perekonomian keluarga Pak Dokter yang hanya cukup untuk menghidupi saudara-saudaranya. Namun, tidak membuat Pak Dokter untuk mencari peluang masuk PTN.

Gara-gara mengikuti Try Out UMPTN se-Jawa Timur dan berada di 10 besar yang membuat beliau berani untuk mengambil kedokteran umum di Universitas Airlangga. Untuk pilihan keduanya sesuai dengan keinginan beliau yaitu Statistika di Institut 10 November Surabaya, karena masih sejalan dengan matematika.

Hasil akhirnya beliau di terima di kedokteran umum Unair di tahun 1990. Tahun di mana saya lahir pun belum apalagi diproses hehe. Persoalan tidak berhenti disitu, beliau terkendala untuk biaya kuliah dan kebutuhan hidup.

Dicarilah peluang untuk bisa menutupi biaya kuliah dengan mendapatkan beasiswa dari dikti. Untuk tambahannya beliau menjadi guru les privat. Penghasilan ini lumayan untuk biaya hidup dan bisa membeli pakaian kuliah. Meski praktikum dan kuliah yang padat, tidak menyurutkan tekad beliau untuk menyeselaikan kuliah.

Karir Sebagai Dokter  Taufiqur Rahman


Alhamdulillah Pak dokter sudah dilantik menjadi dokter umum tahun 1996. Beliau melanjutkan menjadi PTT selama 3 tahun. Dan dilanjutkan dengan mengabdi di RS Muhammadiyah Lamongan. Pengabdian yang disyukuri adalah di tahun akhir sebagai PTT 2001 menjadi TKHI (Tenaga Kesehatan Haji Indonesia.

Masya Allah Pak Dokter bisa haji tanpa biaya sepeser pun di usia yang masih muda yaitu 30 tahun. Bahkan mendapatkan uang saku yang lumayan besar di tahun tersebut. Sebuah kado yang sangat besar untuk Pak Dokter.

Tidak berhenti di situ untuk menjadi TKHI. Allah masih memberikan amanah untuk menjadi “dokter haji”, dii tempat beliau mengabdi tahun 2011 RS Muhammadiyah Lamongan mengembankan amanah dokter haji di KBIH RS.

Untuk menjadi dokter spesialis anak beliau mendapakan beasiswa penuh dari RS pengabdiannya. Rasa syukur yang berlimpah beliau haturkan kepada Sang Pencipta. Kuliah lagi setelah 8 tahun menjadi dokter umum. Pak Dokter merasa perlu untuk menambah ilmu dan jangkaun pengabdian yang lebih spesifik.

Bersyukurnya bisa kuliah lagi di UNAIR dan dibiayai sampai lulus. Padahal waktu itu tidak ada biaya sama sekali. Apalagi masih jadi pengantin baru hehe. Tahun 2009 beliau lulus kuliahnya.

Kegiatan Menulis Pak Dokter


Sama seperti menjadi dokter, menulis bukanlah kegiatan yang menjadi impiannya. Beliau berkecimpung menulis gara-gara menjadi dokter haji dari RS Muhammadiyah Lamongan. Karena harus ada laporan setiap hari dari kegiatan hajinya. Laporan tulisannya akan di unggah di lamad facebook RS.

Dari situlah beliau jadi ketagihan menulis. Pak Dokter mulai fokus menulis tentang kesahatan anak dan membuat tread di twitter. Pengikutnya pun sampai belasan ribu orang. Bosan di twitter beralih ke blog. Dari blog ke tabloid Nakita, menjad pengisi tetap 2016-2018.

Untuk menulis fiksi dilakukan di masa pandemi karena tidak banyak kunjungan pasien anak. Hasilnya beliau menulis 20 antologi buku. Nama twitter beliau @taura_taura, silakan teman-teman bisa melihat tulisan parenting dan kesehatan anak.

Saya coba lontarkan untuk memilih antara ngeblog, menjadi dokter atau menulis dan ternyata beliau ingin tetap melakukan semuanya. Dilihat dari kisah beliau dari profesinya bisa memberikan tulisan-tulisan yang bermanfaat, jadi ketiga kegiatan di atas tidak dibisa dipilih. Karena saling berkaitan.

Perjalanan Ngeblog Pak Dokter Taufiqur Rahman


blogger dokter

Seperti perjalanan menulis beliau yang sudah panjang. Dari media sosial twitter, ngeblog,menjadi penulis artikel di tabloid, menulis antologi fiksi, dan mulai ngeblog lagi. Kenapa beliau ingin ngeblog lagi?

Dulu Pak Dokter pernah punya blog yang temanya masih di tulis sampai sekarang seputar parenting dan kesehatan anak. Nama blognya adalah www.taura-taura.com dari tahun 2016. Sayangnya beliau tidak tahu dasar ngeblognya. Beliau hanya beli dari orang lain untuk membuatkan blog. Alamat blognya pun hangus karena telat bayar di awal tahun 2021.

Dari sebuah postingan twitter tentang belajar ngeblog dari nol. Maka beliau mantapkan kembali untuk menulis di blog di kelas Blogspedia Coaching Batch2 bersama Mba Marita Ningtyas.

Alasan Ngeblog Kembali


Pak dokter sudah lama terbiasa menulis, sehingga ingin kembali menulis di blog. Belajar di Blogspedia membuat beliau merasa nyaman kembali ngeblog, itulah alasannya. Menurutnya kenyamanan dari platform yang telah digunakannya dulu yaitu wordpres dan blogger. Ternyata blogger lebih simple dibandingkan wordpress. Dia bersyukur bisa belajar bareng bersama Blogspedia, dia lebih tahu tentang aturan penulisan yang benar seperti SEO. Dulu, waktu masih di ngeblog di wordpress, kata dia hanya asal menulis saja. Hanya mengiisi halaman blog saja yaa jadinya jalan di tempat. Tapi sekarang karena sudah bergabung bersama Blogspedia, banyak hal yang telah diketahuinya salah satunya adalah SEO.

Tujuan Ngeblog


Menurut Pak Dokter, tujuan ngeblog itu adalah hanya sebagai media sharing saja, sharing ke Ibu-ibu yang mempunyai anak, pasiennya, dan sharing ke mahasiswanya. Disini membuat saya tercengang setelah mendengar Pak dokter menyebut kata “mahasiswanya”. Disini saya mulai bertanya-tanya ini beliau dokter atau dosen? Atau mungkin dua-duanya?

Ternyata beliau seorang dokter spesialis anak dan seorang Dosen, Masya Allah.. bagi saya gak kebayang betapa sibuknya beliau. Belum lagi ditambah ngeblog, wah saya mah puyeng pastinya hehe. Ditengah-tengah kesibukannya beliau menyempatkan waktu malam untuk mengikuti kelas ini.

Tapi disitulah tujuan utama negblog dari seorang Dokter plus Dosen melihat dirinya telah menjadi dokter spesialis anak, dia baru menyadari kalau mitos seputar perawatan bayi, kesehatan anak, tumbuh kembang balita dan masalah kesehatan yang beredar di Masyarakat.

Saya berharap Pak Dokter Taufiqur Rahman terus konsisten memberikan ilmu parenting dan kesehaan anak di media soialnya dan blog. Pak Dokter sekarang aktif di blognya yaitu www.doktertaura.blogspot.com.

Related Posts

10 komentar

  1. Semangat trs menulisnya pak dokter dan mas Aenul.. Semangat ngeblog yaa

    BalasHapus
  2. Terima kasih atas waktunya untuk berbagi Pak Dokter. Barakallah 🙏

    BalasHapus
  3. Masya Allah...
    Perjalananny beliau menempuh jihad akademisi bikn merinding. Super pinter atau super beruntungkah kalau macam ini.

    Berkah ya dok ilmunya. Betul sekali sangat banyak mitos dan kesalahkaprahan di dunia peremakan. Keren mah misi mulianyayang nukis juga kece detil gitu.

    Bacanya gak pengen ketinggalan satu barispun.

    Keren2 semua kawan kawanku nih.

    BalasHapus
  4. Masha Allah. Di tengah kesibukannya beliau tetap mau belajar dan humble ya. Perjalanan hidupnya juga menginspirasi sekali. Apalagi bisa haji tanpa biaya & sekolah spesialis beasiswa. Semoga blog dokter selalu berkembang dan bisa menebar manfaat untuk oembacanya. Terutama emak2 yg haus ilmu tentang kesehatan anak :)

    BalasHapus
  5. Maasyaa Allah punya titel 'Dokter Haji' menginspirasi sekali, di tengah banyaknya orang yang terhimpit keterbatasan. Pak Dok tak mau terjebak dan mampu melewatinya.

    Semoga Allah senantiasa menguatkan langkah kita semua ya, Kak. Aamiin

    BalasHapus
  6. Aku baru tau ternyata pak dokter seorang dosen juga.. Wow keren banget.. MasyaAllah,,

    BalasHapus
  7. Masyaa Allah keren banget masuk kedokterannya dari umptn hihi jamanku jarang banget pak

    Selalu ditunggu artikel2 ttg anaknya pak

    BalasHapus
  8. Ada yg typokah mbak? ,Bagian telat bayar diakhir 2021. Ulasannya sedikit mengobati rasa penasaran akan blog dokter toura. Tertarik dg Niche yg dipilih. Luarbiasa ya perjalanan beliau.

    BalasHapus
  9. Duh tulisannya lebay kali mas.
    Tapi terima kasih banyak apresiasinya. Gak nyangka bisa detail gini ya...

    BalasHapus
  10. Wah mulia benget niatnya untuk sharing ke masyarakat. Meskipun banyak badai yang datang silih berganti. Sukses terus pak dokter

    BalasHapus

Posting Komentar